Era digital telah mengubah kondisi market pada masa kini dan akan mengubah market di masa yang akan datang. Begitu juga dengan bisnis Bank Perkreditan Rakyat (BPR) sangat menantang, karena banyak BPR yang bisnisnya menurun dan bahkan ada juga yang sudah merugi. Untuk itu BPR perlu senantiasa melakukan atau memperbaharui strategi bisnis BPR di era digital .

Era digital
Di era digital telah memunculkan produk-produk baru yang mempengaruhi bisnis bank dan juga bisnis BPR, produk P2P (peer to peer) lending sangat mempengaruhi bisnis kredit perbankan. Selain itu produk digital seperti crowd funding, juga diperkirakan akan mempengaruhi bisnis perbankan disisi simpanan dan tabungan.
Kecepatan dan jangkauan adalah dua hal yang menjadi keunggulan produk keuangan berbasis digital.
BPR ( Bank Perkreditan Rakyat)
Tantangan bisnis BPR sangat berbeda di era digital, pertumbuhan pesat teknologi financial (Tekfin) telah dan akan terus mempengaruhi bisnis BPR. Saat ini Tekfin sudah bisa menyalurkan kredit melalui P2P ( peer to peer)
Belum lagi di tahun 2020 pemerintah berencana menurunkan bunga KUR (Kredit Usaha Rakyat) dari 7% menjadi 5%. Hal ini juga pasti akan berdampak negatif kepada bisnis BPR.
Strategi Bisnis
Untuk dapat bertahan dan bertumbuh, BPR harus terus memperbaharui strateginya agar relevan dengan perkembangan zaman.
Salah satu strategi untuk memperkuat manajemen bisnis BPR yaitu dengan memperkuat manajemen bisnis intermediasi.
Intermediasi merupakan legal standing dari sebuah bank seperti bank perkreditan rakyat (BPR) , Tekfin yang tidak memilikinya , Posisi ini BPR harus mengoptimalkannya.
Manajemen bisnis intermediasi perlu mengadopsi perkembangan teknologi untuk bisa berkompetisi dengan tekfin. Pemilihan teknologi yang murah atau sesuai dengan kemampuan adalah salah satu cara untuk bisa adaptif di era digital
Di era digital hampir semua bisnis, mau tidak mau harus melakukan investasi dibidang teknologi sistem informasi. Namun strategi penguatan bidang teknologi informasi bukanlah investasi yang murah, masing-masing usaha harus cermat dalam mengkalkulasi sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan.
Strategi harus menjawab tantangan untuk menjadikan produk perbankan yang kompetitif, baik untuk produk tabungan maupun produk kredit. Selain itu juga perlu membuat strategi manajemen risiko, kedua strategi untuk mencapai hasil bisnis yang paling optimal.
Untuk menentukan arah, tips praktis bisnis adalah follow the money, yaitu kemana uang akan mengalir kesitu bisnis di arahkan.
Strategi marketing.
Siasat push dan pull dibangun atas konsep community dan digital marketing. produk intermediasi baik untuk produk perbankan seperti produk simpanan atau tabungan serta produk kredit.
Mengelola Risiko
Walaupun BPR adalah bank yang ukurannya kecil, perlu melakukan manajemen risiko. risiko terbesar dari BPR adalah kredit macet. Tingkat kredit macet/ NPL UMKM sangat tinggi dibanding segmen Corporate
Konsultan Manajemen Bisnis
Untuk Penyusunan strategi bisnis bisa dibantu oleh konsultan manajemen bisnis. Jika menggunakan konsultan bisnis, maka konsultan bisnis akan menggunakan metode riset bisnis.
Riset mulai menentukan posisi BPR yang bersangkutan saat ini. Dari hasil analisa akan mempengaruhi visi selanjutnya. Visi akan didesain untuk menjawab tantangan pasar yang berubah di Era digital.
Selanjutnya yang tidak kalah penting adalah bagaimana memperbaharui strategi bisnis, agar BPR bisa tetap relevan dengan era digital pada saat ini maupun masa akan datang.
metodologi konsultan bisnis dimulai dengan melakukan analisis bisnis perlu dilakukan secara mendalam agar menentukan posisi saat ini dan mencari peluang akan bisnis BPR dapat bertahan dan bertumbuh
Setelah paham dengan posisi maka langkah selanjutnya menentukan kemana perusahaan akan menuju atau Visi baru. Penyusunan Visi dengan memperhitungkan senantiasa. logistik, kekuatan, kelemahan, kesempatan atau ancaman.
Perlu info lebih lanjut mengenai konsultan manajemen bisnis, hubungi kami.
Capital salah satu faktor penting dalam bisnis BPR
Menarik idenya, supaya BPR bisa bertahan di era digital